Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Muhammad Asrul menghadiri Simposium Pendidikan yang diselenggarakan oleh Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Nusa Tenggara Barat (EW-LMND NTB), di Mataram, NTB, Sabtu (20/05/2023).
Pada kesempatan tersebut, Asrul menyampaikan bahwa simposium pendidikan merupakan program nasional yang akan diadakan di semua wilayah Indonesia sebagai bentuk ruang konsolidasi gagasan untuk merumuskan arah pendidikan yang berbasis pada riset dan data ilmiah. Dia mengatakan riset ilmiah dilakukan untuk menggali dan mendata masalah-masalah pendidikan yang ada di masing-masing wilayah dan kota pada semua jenjang pendidikan.
“Simposium ini adalah rangkaian kegiatan menuju puncak simposium pendidikan nasional yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan juli nanti. Riset ilmiah akan dikerjakan oleh anggota LMND untuk menganalisa persoalan pendidikan yang ada di daerah-daerah, yang nantinya akan menjadi pijakan dalam mendorong isu pendidikan di tingkatan wilayah, kabupaten/kota," kata Asrul.
Lebih lanjut, Asrul mengatakan hasil simposium di daerah-daerah akan dikumpulkan sebagai bahan pembuatan peta/arah jalan pendidikan nasional. Konsepsi pendidikan ini, kata dia, akan didorong sebagai program mendesak organisasi baik di lapangan front maupun tuntutan dan akan menjadi gagasan untuk mengkonsolidasikan gerakan rakyat dan mahasiswa.
“LMND sementara menyusun peta jalan pendidikan nasional. Gagasan ini ke depannya akan menjadi konsentrasi perjuangan organisasi yang harus dimenangkan, juga sebagai bahan untuk mengkonsolidasikan gerakan rakyat dan mahasiswa," ungkap Asrul.
Bung Asrul juga menyampaikan bahwa simposium pendidikan ini sebagai gerakan untuk mengkampanyekan dan menguatkan wacana/isu pendidikan dalam momentum politik tahun 2024. Dia menilai isu pendidikan belum menjadi isu prioritas dan utama dalam pertarungan wacana dalam pemilu. Oleh sebab itu, wacana pendidikan, kata dia, harus didorong agar menjadi pembicaraan publik secara luas terutama bagi calon pemimpin kedepannya.
"Pendidikan adalah hal yang paling penting dan strategis bagi kemajuan suatu bangsa. Namun sayangnya, masalah pendidikan di bangsa ini masih sangat banyak dan kompleks. Mulai dari akses pendidikan dan biaya pendidikan yang mahal, infrastruktur yang tidak merata, kualitas pendidikan yang rendah, kesejahteraan tenaga pengajar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi bersama semua elemen untuk menyelesaikan persoalan ini, terutama bagi pemimpin ke depannya sebagai penggerak perubahan itu," tutup Asrul.
Penulis : Pando