Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Kalimantan Utara mengadakan acara dialog Gagasan Politik (Gaspol) dengan tema “Tolak Intoleran, Hoaks dan Ujaran Kebencian serta Bersama Menyukseskan Pemilu Serentak 2024” di Hotel Lotus Panaya, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (29/05/2023).
Kegiatan tersebut dibuka Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang diwakili oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kaltara, H. Farur Raji, S.Pd, S.E. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa pemerintah memberikan apresiasi dan dukungan atas kegiatan mahasiswa yang mendorong pendidikan politik dalam membangun kesadaran politik rakyat. Mahasiswa sebagai kalangan intelektual, kata dia, harus aktif dalam membuka ruang-ruang dialog untuk mengisi percakapan publik yang lebih edukatif sehingga dalam kontestasi pemilu yang akan datang, dapat menumbuhkan perdebatan gagasan yang lebih berkualiatas untuk bangsa dan negara.
Sementara itu, Ketua Wilayah LMND Kaltara, Mohd Aswan mengatakan Gagasan Politik (Gaspol) diadakan sebagai upaya untuk mengkonsolidasikan gagasan menuju pemilu 2024. Dia mengungkapkan bahwa kontestasi pemilu 2024 harus menjadi pertarungan ide dan gagasan sehingga yang terjadi tidak hanya pergantian kekuasaan semata tetapi mampu melahirkan pemimpin dengan gagasan dan solusi yang dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi rakyat.
“Pemilu 2024 adalah momentum politik yang unik dan menarik. Ini adalah sejarah baru bagi bangsa Indonesia, dimana pemilihan eksekutif dan legislatif dilaksanakan secara serentak. Oleh karena itu, momentum ini harus diisi dengan ide, pikiran, gagasan dan solusi mengenai persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat,” kata Aswan.
Lebih lanjut, Aswan mengatakan bahwa dalam pemilu nanti, LMND mendorong agar isu pendidikan dapat menjadi isu strategis. Menurutnya, masalah pendidikan harus menjadi perhatian serius untuk segera diselesaikan oleh para pemimpin kedepannya, mengingat persoalan pendidikan sangat banyak dan kompleks.
“Sebagai organisasi yang konsen dalam persoalan pendidikan, LMND mendorong agar pendidikan menjadi isu strategis dalam pemilu nanti. Dan berharap agar isu ini dapat menjadi perhatian oleh para figur calon pemimpin kedepannya. Masalah pendidikan kita masih cukup banyak, mulai dari akses pendidikannya, mahalnya biaya pendidikan yang terus meningkat tiap tahunnya, kualitas pendidikan yang rendah, infrastruktur yang tidak merata, kesejahteraan tenaga pengajar, kualitas tenaga pengajar yang tidak merata, dan lainnnya,” ungkap Aswan.
Dia juga menyayangkan sejauh ini belum ada satu pun para calon pemimpin yang berbicara tentang problematika dan solusi perbaikan dunia pendidikan. Padahal, kata dia, mimpi Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai manakala dunia pendidikan tidak mampu melahirkan sumber daya manusia yang, cakap, terampil dan berdaya saing.
“Sejauh ini belum ada figur yang berbicara tentang pendidikan, dan ini patut disayangkan. Sebab mimpi kita tentang masa depan emas 2045 tidak akan dapat terwujud jika SDM kita rendah. Oleh karena itu, para calon pemimpin bangsa ini tidak boleh abai dan lupa untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, yang gampang diakses dan murah,” kata Aswan.
Selain itu, Aswan juga menyampaikan bahwa pemilu 2024 nanti harus dihindarkan dari isu sara, hoaks, dan ujaran kebencian. Sebab itu, dapat menimbulkan polarisasi dan potensi konflik di tengah-tengah masyarakat. Momentum politik ini, kata dia, dapat diarahkan untuk mewujudkan kualitas demokrasi yang baik, sehat dan dewasa, dan itu harus menjadi tanggung jawab bersama.
Sebagai informasi bahwa narasumber dalam kegiatan dialog tersebut adalah Bapak Yasser Arafat, S.H, M.H, (Akademisi), Bapak Nasruddin, S.Kom, M.Ikom (Ketua KPU Kota Tarakan) dan Bapak Muhammad Zul Fauzi, S.H, M.Kn, (Ketua Bawaslu Kota Tarakan).
Penulis : Aswan
Editor : Pando