Gelar Dialog Publik, LMND Kota Kendari Mendorong Pendidikan Menjadi Isu Strategis Pada Pemilu Mendatang

berita

Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ( EK-LMND ) Kendari, menggelar Dialog Publik bersama kelompok Cipayung Plus Kota Kendari bertemakan "Pemilu 2024 Masa Depan Pendidikan Indonesia," di Kendari, Sulawesi tenggara, Senin (30/10/2023 ).

Dalam sesi Dialog Publik yang dilaksanakan, EK-LMND Kendari mendorong satu isu konkret menjelang pemilu 2024, yang mana melalui momentum lima tahunan tersebut para kontestan baik itu Eksekutif maupun Legislatif yang akan memimpin di periode mendatang, lebih mengutamakan politik gagasan salah satunya ialah persoalan-persoalan dunia pendidikan hari ini.

Sejalan dengan pemaparan oleh salah satu narasumber akademisi, Muh. Ishak Syahadat, S.T., M.I.P. bahwa sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi, pemilu kali ini harus lebih mengutamakan dan mengedepankan politik gagasan. Menurutnya, ada tiga prasyarat dalam demokrasi, yaitu kompetisi dalam memperebutkan dan mempertahankan kekuasaan, partisipasi masyarakat, serta adanya jaminan bagi hak-hak sipil. Salah satu prasyarat berjalannya demokrasi adalah kemampuan rakyat memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Kemampuan ini, kata dia, dapat diperoleh apabila rakyat terdidik dan tercerahkan secara sosial ekonomi.

"Sebuah adagium dalam ilmu politik mengatakan semakin sejahtera masyarakat, semakin efektif demokrasi bekerja. Sebaliknya, sistem demokrasi bisa berdampak distorsif apabila masyarakat masih miskin dengan tingkat pendidikan dan kesejahteraan rendah," Ungkapnya.

Lebih lanjut, Dia mengatakan problem hari ini adalah sistem pendidikan nasional yang mengalami dekadensi, merujuk pada data Dirjen Dukcapil jumlah penduduk Indonesia pada Juni 2023 sebanyak 279,12 juta jiwa. Angka ini naik dari sebelumnya pada Juni 2022 sebesar 275,36 Jiwa. Dari jumlah tersebut, ternyata hanya 6,41% atau sekitar 17,64 juta penduduk yang menempuh pendidikan perguruan tinggi hingga 2022. Dengan rincian, Diploma berjumlah 1,69%,S1 berjumlah 4,39%, S2 berjumlah 0,31%, & S3 berjumlah 0,02%. Sedangkan yang menempuh pendidikan hingga SMA berjumlah 20,89% atau sekitar 57,53 juta jiwa, ungkapnya.

Sementara itu menurut Kementerian Pendidikan & Kebudayaan menyebutkan skor Programme for Internasional Student Assessment ( PISA ), Indonesia diurutan ke 74 atau peringkat keenam dari bawah pada tahun 2018 yang diikuti oleh 80 negara. Kemampuan membaca siswa Indonesia di skor 371 berada di posisi 74, kemampuan Matematika mendapat 379 berada di posisi 73, dan kemampuan sains dengan skor 396 berada di posisi 71. Hasil studi PISA 2018 dari OECD juga menunjukkan kemampuan siswa Indonesia dalam membaca,meraih skor rata-rata yakni 371. Skor dibawah rata-rata skor OECD yakni 487. Rendahnya skor membaca, matematika, & sains, mencerminkan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ). Metode lain untuk mengukur kualitas SDM adalah tingkat daya saing. World Competitiveness Yearbook ( WCY ) pada 2020 menempatkan daya saing SDM Indonesia pada peringkat 40 dari 63 negara dalam hasil survei mereka. Indonesia turun delapan peringkat dari tahun sebelumnya.

Padahal, kata dia, anggaran pendidikan terus mengalami kenaikan sepanjang tahunnya. Di APBN 2023, anggaran pendidikan mencapai Rp 621,3 triliun, melonjak 14,46% dari posisi APBN 2022 sebesar Rp 542,8 triliun. Sejak 2018 atau dalam kurun waktu lima tahun terakhir, anggaran pendidikan sudah melonjak hingga 43,92%. Adapun di APBN 2018, anggaran pendidikan mencapai Rp 431,7 triliun.

"Dari permasalahan di atas, menjadi syarat keharusan bahwa momentum pemilu mendatang ialah ajang untuk mendorong satu isu konkret terutama pada kompleksitas problem dunia pendidikan," tutupnya.

Selain itu, narasumber lainnya Sartito yang merupakan Tokoh Pemuda dan juga Alumni EK-LMND Kendari mengatakan bahwa, pada ajang 5 tahunan ini perlunya peran pemuda dalam mendorong isu-isu yang fundamental.

"Pemuda harus berani melahirkan ide ataupun gagasan, atas persoalan-persoalan dunia pendidikan hari ini. Pemilu 2024, menjadi tugas kita bersama sebagai pemuda atau mahasiswa untuk bisa melahirkan terobosan baru serta dapat memperjuangkannya agar dapat terakomodir oleh calon-calon pemimpin kita diperiode mendatang. Melalui instrumen kesatuan gerakan kolaboratif Mahasiswa,pemuda & masyarakat pada umumnya niscaya perubahan itu akan tercapai," tegasnya.

Selanjutnya, Ketua EK-LMND Kendari Bung Halim bersama kelompok Cipayung Plus Kota Kendari yang bertindak sebagai penanggap pada sesi Dialog Publik tersebut juga berpendapat serupa dengan yang disampaikan oleh para narasumber. Kontestasi pemilu 2024 mendatang untuk para calon pemimpin kedepannya lebih mengutamakan politik gagasan. Ada beberapa isu yang kemudian di bahas oleh kelompok Cipayung Plus Kota Kendari yang nantinya akan menjadi isu perjuangan bersama. Sebut saja pendidikan, kesehatan, lingkungan & berbagai isu lainnya yang sementara didiskusikan oleh Cipayung Plus Kota Kendari.

Kegiatan Dialog Publik yang diselenggarakan oleh EK-LMND Kendari juga, merupakan langkah awal menuju deklarasi Manifesto Pendidikan Nasional mengenai Peta Jalan Pendidikan Emansipatoris yang dimana gagasan tersebut menjadi gagasan LMND sebagai jalan keluar atas problem dunia pendidikan. Kemarin, tepatnya pada momentum Hari Sumpah Pemuda Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ( EN-LMND ) telah mendeklarasikan Manifesto Pendidikan Nasional, kemudian lanjut di beberapa Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ( EW-LMND ) yang sudah melaksanakan deklarasi gelombang pertama da berikutnya dalam waktu dekat EW-LMND Sultra akan menggelar Deklarasi Manifesto Pendidikan Nasional, tutupnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *