Jakarta — Ketua Umum Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Claudion Kanigia Sare, mendorong Pemerintah Daerah Khusus Jakarta untuk menyiapkan skema bantuan pendidikan bagi mahasiswa asal Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang keluarganya terdampak bencana banjir yang terjadi beberapa hari lalu.
Claudion menegaskan bahwa banyak mahasiswa dari tiga provinsi tersebut sedang menempuh studi di Jakarta dan saat ini menghadapi tekanan ekonomi karena keluarga mereka tengah berjuang memulihkan kondisi pascabencana. Dalam situasi seperti ini, negara dianggap perlu hadir melalui kebijakan yang menjamin keberlanjutan pendidikan.
“Mahasiswa tetap harus membayar biaya kuliah dan kebutuhan hidup, sementara orang tua mereka sedang menata ulang kondisi di daerah yang terdampak banjir. Pemerintah DK Jakarta dapat mengambil langkah cepat dan responsif dengan menyiapkan beasiswa darurat atau bantuan serupa untuk meringankan beban mereka,” ujar Claudion dalam keterangan tertulis.
Ia menjelaskan bahwa beasiswa darurat, keringanan UKT, atau bantuan biaya hidup sementara merupakan langkah strategis untuk mencegah risiko mahasiswa terancam putus kuliah. Menurutnya, kebijakan semacam ini merupakan investasi sosial jangka panjang yang memperkuat sumber daya manusia dan membuka akses pendidikan yang lebih merata.
Claudion juga menekankan bahwa dampak bencana di Aceh, Sumbar, dan Sumut tidak hanya dirasakan di wilayah tersebut, tetapi juga berimbas langsung pada mahasiswa yang merantau di berbagai kota besar. Karena itu, ia mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat sipil untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan secara tepat.
“Solidaritas kebangsaan harus diwujudkan dalam kebijakan publik yang dapat dirasakan langsung oleh mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan pendidikannya. Kami percaya DK Jakarta mampu menjadi daerah yang cepat dan tanggap dalam menjawab kebutuhan ini,” tutupnya.
LMND menyatakan kesiapan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendata mahasiswa terdampak serta memastikan proses penyaluran bantuan berjalan transparan dan akuntabel.




