Dalam rangka memperingati 80 tahun Indonesia merdeka, Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) DKJ menggelar dialog publik dengan mengangkat tema “80 Tahun Indonesia Merdeka: Anak Muda dan Tantangan Menghadapi Krisis Biaya Hidup”. Kegiatan diselenggerakan di Gedung KNPI dengan menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal EN-LMND Goldy Herdyansyah, Staf khusus Gubernur DKJ Bidang Komunikasi Sosial Chico Hakim, dan Wakil Ketua Komisi A DPRD DKJ Alia Noorayu Laksono dari fraksi Golkar.
Ketua LMND DKJ, Reden Akagits, mengatakan dalam momentum kemerdekaan Indonesia ke 80, generasi muda memiliki tantangan yang kompleks terutama mengenai biaya hidup yang terus naik. Akibatnya memberi tekanan ekonomi yang mempengaruhi kondisi mental sehingga mengalihkan fokus mereka dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
“Saat ini generasi muda terutama di Jakarta menghadapi tingginya biaya hidup. Biaya pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal terus naik tiap tahun. Sementara peluang kerja yang menjanjikan kestabilan finansial terus menyempit. Hal ini membuat anak muda dilema, di satu sisi mereka diharapkan menjadi penggerak inovasi dan ekonomi kreatif, tetapi di sisi lain mereka terjebak dalam menghadapi krisis biaya hidup yang menyedot energi kreatif dalam proses kemajuan bangsa dan negara,” Kata Reden pada minggu (24/08/2025).
Sementara Chico Hakim selaku Staf Khusus Gubernur DKJ mengatakan bahwa pemerintah memiliki strategi dalam membantu anak muda jakarta menghadapi krisis biaya hidup.
“Pemeritah DKJ telah melakukan upaya pemberian bantuan sosial dan subsidi untuk meringankan biaya hidup anak muda. Pemerintah juga memberi bantual modal bagi anak muda yang mau dan sedang menjalankan bisnis UMKM. Selain itu, pemerintah DKJ akan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi guna memudahkan generasi muda dalam mencari pekerjaan. Intinya pemerintah akan membentuk anak muda menjadi agen perubahan yang adaptif, kreatif, dan tangguh,” Terang Chiko.
Di sisi lain, Alia Noorayu Laksono menyoroti kondisi perempuan yang masih rentan dalam momentum 80 tahun Indonesia merdeka. Menurut alia, perempuan masih mengalami diskriminasi dalam dunia kerja, memiliki beban ganda, dan keterbatasan akses terhadap modal usaha dan kepemilikan aset.
“Memasuki usia 80 tahun kemerdekaan Indonesia, perempuan masih mengalami berbagai diskriminasi terutama dalam dunia kerja yang belum sepenuhnya menjalankan cuti haid bagi pekerja atau karyawan perempuan. Padahal hal itu telah diatur dalam UU ketenagakerjaan yang diubah menjadi Perppu Cipta Kerja. Selain itu, perempuan juga memiliki peran ganda di rumah dan pekerjaan yang memberatkan bagi perempuan. Berkaitan dengan masalah yang dialami perempuan, DPRD DKJ berusaha mengakomodir kebutuhan perempuan terutama terkait akses modal usaha, melalui aturan yang akan dijalankan oleh Pemerintah DKJ,” Kata Alia
Setelah kegiatan dialog berakhir, EW LMND DKJ melakukan deklarasi politik yang mendorong anak muda aktif dalam menentukan masa depan kota Jakarta melalui Gerakan Muda Jakarta Berdampak (GMJB). Mereka menginginkan agar Jakarta menjadi kota global dengan kehidupan setara bagi seluruh warga yang hidup di dalamnya.