Jakarta — Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) melalui Staf Wakil Ketua Umum I Bidang Hubungan Antar Organisasi, Galuh, mendorong Pemerintah Kota Depok untuk menyiapkan skema bantuan pendidikan bagi mahasiswa asal Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang keluarganya terdampak banjir besar beberapa hari lalu.

Galuh menyampaikan bahwa Depok menjadi salah satu wilayah yang banyak dihuni mahasiswa perantau karena dekat dengan sejumlah perguruan tinggi besar di Jabodetabek. Banyak dari mereka saat ini menghadapi tekanan ekonomi akibat kondisi keluarganya yang sedang memulihkan diri dari bencana.

“Mahasiswa yang orang tuanya terdampak banjir berada dalam situasi serba sulit. Biaya kuliah tetap berjalan, kebutuhan hidup tidak berkurang, sementara keluarga mereka di kampung sedang berjuang memulihkan keadaan. Kami meminta Pemerintah Kota Depok untuk mengambil langkah cepat dengan menyiapkan beasiswa atau bantuan pendidikan darurat,” ujar Galuh.

Menurutnya, kebijakan seperti beasiswa darurat, dukungan biaya hidup sementara, atau fasilitasi kerja sama dengan perguruan tinggi untuk keringanan biaya kuliah dapat membantu mahasiswa agar tidak terancam putus studi. Ia menilai langkah tersebut merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah daerah dalam melindungi warganya yang sedang kesulitan.

“Bantuan semacam ini bukan hanya soal pendidikan, tetapi bentuk solidaritas antardaerah. Pemerintah daerah perlu menunjukkan bahwa mahasiswa perantau yang tinggal di Depok mendapatkan perhatian dan dukungan, terutama saat keluarga mereka mengalami musibah,” lanjutnya.

Galuh menegaskan bahwa LMND siap membantu melakukan pendataan mahasiswa terdampak untuk memastikan kebijakan yang diambil pemerintah dapat diberikan secara tepat sasaran dan transparan.

“Kami berharap Pemkot Depok bisa menjadi daerah yang responsif dan sigap ketika mahasiswanya mengalami kesulitan. Ini saatnya menunjukkan bahwa negara hadir sampai tingkat kota,” tutupnya.