Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN-LMND) menggelar Focus Group Discussion dengan mengangkat tema "Tantangan Energi Baru Dan Terbarukan Ditengah Krisis Global" yang bertempat di Sofyan Hotel, Jakarta Selatan pada Sabtu (11/11/2023).
Ketua Umum LMND Muhammad Asrul mengatakan ketiadaan regulasi yang mengatur secara kompleks menjadi tantangan bagi pelaksanaan transformasi energi baru dan terbarukan (EBT) dari energi konvensional yang tidak ramah lingkungan.
"Saat ini kita hanya memiliki Perpres 112 yang menjadi landasan pelaksanaan pemanfaatan EBT. Belum ada UU yang secara menyeluruh membahas pemanfaatan potensi sumber daya EBT yang begitu besar dimiliki bangsa ini," Kata Asrul
Lebih lanjut, Asrul mengatakan keberadaan UU sangat diperlukan untuk segera memanfaatkan potensi EBT agar mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca serta menghindari ketergantungan energi.
"Dunia sedang menghadapi krisis iklim dan pemanasan global akibat penggunaan energi konvensional. Diperlukan kebijakan strategis tentang konsumsi energi yang berbasiskan ekologi dalam menekan laju kerusakan lingkungan yang semakin parah. Ini juga agar kita tidak tergantung dengan pasokan energi dari luar yang rentan bergejolak karena adanya perang Rusia dan Ukraina,"Ungkap Asrul
Senada dengan itu, Secretary Corporate New Renewable Energy (NRE) PT Pertamina Dicky Septriadi mengatakan pemanfaatan EBT di Indonesia masih terbatas karena ketiadaan UU yang mengaturnya. Tentunya ini membatasi gerak pelaku usaha dalam mengembangkan EBT sesuai target yang telah disepakati bersama.
"Selain Perpres 112, kita memiliki UU No. 30 tahun 2007 tentang energi yang belum secara eksplisit mengatur pemanfaatan EBT. Padahal peralihan dari energi konvensional sudah diwacanakan sejak lama. Akibatnya pemanfaatan EBT sesuai target yang direncanakan secara kolektif (ESDM, Pertamina, PLN) untuk menahan laju penipisan ozon menjadi terhambat. Pertamina menargetkan tahun 2025 penggunaan konsumsi EBT mencapai 24%," Kata Dicky
Lebih lanjut, Dicky menyampaikan saat ini pertamina fokus pada pengembangan bisnis berorientasi masa depan.
"Ada tiga peran bisnis pertamina untuk masa depan. Pertama, Energy security. Kedua, Energy conservation. Ketiga, New renewable energy atau NRE. Masing-masing diurusi oleh anak perusahaan PT. Pertamina. PT Pertamina juga sudah memetakan potensi EBT di seluruh Indonesia terutama Geothermal yang keberadaannya hampir di seluruh wilayah Indonesia." Ungkap Dicky.
Selain itu, Narasumber lain dari Pertamina Arif mengatakan dalam mengembangkan bisnis masa depan PT Pertamina juga melibatkan pertisipasi masyarakat.
"Pertamina memberdayakan petani kopi agar membangun bisnis ramah lingkungan sebagai tanggungjawab sosial perusahaan," Tutup Arif.
Penulis : Odedia