Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Sulawesi Selatan (LMND Sulsel) menyelenggarakan Konferensi Wilayah ke-X dengan tema " Sulawesi Selatan Sebagai Masa Depan Indonesia" di Palopo, Sulawesi Selatan, Jumat (08/09/2023).
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dandy Syahrul mengatakan bahwa terlaksananya konferwil ini merupakan kerja kolektif kepanitiaan yang saling menopang dan bahu-membahu demi suksesnya pelaksanaan kegiatan ini. Mulai dari persiapan teknis, kata dia, hingga pendanaan, semuanya dikerjakan secara bersama-sama dengan penuh tanggungjawab.
"Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini, terutama pemerintah Kota Palopo yang telah mengizinkan penggunaan beberapa fasilitas pemerintah dan tentunya terimakasih pula kepada pihak yang telah membantu keuangan demi suksesnya acara ini," ungkap Dandy.
Lebih lanjut, Dandy menjelaskan bahwa pengangkatan tema "Sulawesi Selatan sebagai Masa Depan Indonesia" merupakan hasil pendiskusian mendalam dan kontribusi pemikiran dari para alumni persaudaraan LMND. Menurutnya, Sulsel berada pada posisi letak geografis yang sangat strategis, yang mana sebagai epicentrum pertemuan antara Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian barat, khususnya jalur perdagangan dan pelayaran.
"Sulsel memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah dan posisinya pun sangat strategis. Jadi, tidak salah jika ke depannya Sulsel akan menjadi masa depan Indonesia. Apalagi secara historikal, Sulsel memiliki proses kesejarahan yang panjang dalam peradaban sosial, kebudayaan, ekonomi maupun politiknya," ujar Dandy.
Selain itu, Ketua LMND kota Palopo, Adri Fadli menyampaikan bahwa konferwil ini jangan hanya dimaknai sebagai proses seremonial dan pergantian kekuasaan semata, tetapi harus mendorong pertarungan gagasan baik secara ideologi, politik maupun organisasi. Pertarungan gagasan ini, kata dia, harus disandarkan pada realitas ekonomi-politik baik secara global, nasional maupun regional Sulawesi Selatan. Sebab, posisi Sulawesi Selatan yang strategis yang memiliki banyak komoditas unggulan diberbagai sektor harus diarahkan pada peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.
"Di sektor pertanian, sulsel dikenal sebagai lumbung pangan nasional dan penghasil komoditas kopi terbaik di dunia. Di sektor perikanan sulsel dikenal sebagai daerah dengan produksi rumput laut terbesar, yakni 33,30 % produksi rumput laut nasional berasal dari Sulsel. Belum lagi kekayaan tambangnya, di Sulsel ada tambang nickel, emas, minyak bumi, pasir besi, tembaga, dll. Pengelolaan komoditas unggulan dan pertambangan ini sudah seharusnya di peruntukan sebesar-besarnya untuk mendorong kesejahteraan rakyat," tegasnya.
Penulis : Ando